Tuesday, October 6, 2015

JIHAD

Allah Ta'ala berfirman:
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

... dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
(QS. At Taubah : 36)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ


Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
(QS. Al Baqarah : 216)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
(QS. At Taubah : 41)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.
(QS. At Taubah : 111)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ وَالْمُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ عَلَى الْقَاعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ اللَّهُ الْمُجَاهِدِينَ عَلَى الْقَاعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا


Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,

دَرَجَاتٍ مِنْهُ وَمَغْفِرَةً وَرَحْمَةً ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا


(yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. An Nisa' : 95-96)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------





يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ


Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ


Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ


Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
(QS. Ash Shaff : 10 - 13)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. pernah ditanya:
"Amal apakah yang paling utama?"
Rasulullaah SAW. bersabda:
"Iman kepada Allah dan Rasul-Nya."
Ditanyakan lagi:
"Kemudian apa?"
Rasulullaah menjawab:
"Jihad di jalan Allah."
Kembali ditanyakan:
"Kemudian apa?"
Rasulullaah SAW. bersabda:
"Haji yang mabrur".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata: Saya bertanya:
"Wahai Rasulullaah, amal perbuatan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta'ala?"
Beliau menjawab:
"Sholat tepat pada waktunya."
Saya bertanya:
"Kemudian apa?"
Beliau menjawab:
"Berbakti kepada kedua orangtua."
Saya bertanya lagi:
"Kemudian apa?"
Beliau menjawab:
"Berjihad di jalan Allah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Dzar ra., ia berkata: Saya bertanya:
"Amal perbuatan apakah yang paling utama?"
Beliau menjawab:
"Iman kepada Allah dan berjihad di jalan Allah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sungguh pagi-pagi berjuang di jalan Allah atau pada waktu sore, itu lebih baik daripada dunia dan seisinya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., ia berkata: Ada seseorang datang kepada Rasulullaah SAW. dan bertanya:
"Siapakah manusia yang paling utama?"
Beliau menjawab:
"Orang mukmin yang berjuang di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya."
Ia bertanya lagi:
"Kemudian siapa?"
Beliau menjawab:
"Kemudian orang mukmin yang menyendiri pada tempat yang sunyi untuk menyembah Allah dan menjauhi manusia karena kejahatannya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Sahl bin Sa'ad ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Mengawal penjagaan sehari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia seisinya. Tempat cambukan salah seorang di antara kalian di surga, adalah lebih baik daripada dunia seisinya. Istirahat yang dilakukan seseorang pada malam hari di jalan Allah Ta'ala -atau istirahat di waktu pagi- adalah lebih baik daripada dunia seisinya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Salman ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Mengawal penjagaan sehari semalam adalah lebih baik daripada puasa sebulan lengkap dengan sholat malamnya. Dan apabila ia mati dalam penjagaan itu, maka amal yang telah ia kerjakan terus berlaku atasnya, begitu pula rezekinya dan ia aman dari fitnah-fitnah kubur".
(HR. Muslim)

Dari Fadhalah bin Ubaid ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Setiap orang yang meninggal putuslah untuk beramal, kecuali orang yang berjaga di jalan Allah, karena sesungguhnya amal selalu berkembang sampai hari kiamat, dan selamat dari fitnah kubur".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Utsman ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Mengawal penjagaan di jalan Allah sehari, lebih baik daripada seribu hari di tempat-tempat lain".
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Allah menanggung orang yang keluar (berjuang) di jalan-Nya. Tidak ada yang membuat orang itu keluar selain jihad di jalan-Ku, yakin kepada-Ku, dan membenarkan utusan-Ku, maka orang itu adalah tanggungan-Ku untuk memasukkannya ke dalam surga, atau Aku kembalikan dia ke tempatnya semula dengan memperoleh pahala atau ghanimah (harta rampasan perang)."
Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad! Tidak ada luka yang dialami dalam berjuang di jalan Allah, kecuali kelak pada hari kiamat sebagaimana rupanya pada waktu terluka, warnanya merah darah, tetapi baunya seperti minyak kasturi.
Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad! Sungguh, aku senang berjuang di jalan Allah, lalu terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Tiada suatu luka yang menimpa sewaktu berjuang di jalan Allah, melainkan kelak pada hari kiamat datang dalam keadaan sebagaimana rupanya pada waktu terluka, warnanya merah darah tetapi baunya seperti minyak kasturi".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Mu'adz ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Siapa yang berjalan di jalan Allah selama orang memerah susu unta, maka ia berhak masuk surga. Dan barangsiapa yang terluka  dengan mengeluarkan darah, maka kelak pada hari kiamat luka itu datang sederas darah yang mengalir sewaktu terluka. Luka itu kelak warnanya seperti warna Za'faran dan baunya seperti minyak kasturi".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Ada seorang sahabat Rasulullaah SAW. berjalan di sebuah lembah yang mana disitu ada sebuah mata air yang segar, kemudian ia merasa kagum dan berkata:
'Saya bermaksud meninggalkan manusia (menyendiri) kemudian saya akan selalu beribadah di lembah itu; tetapi saya tidak akan melakukannya sebelum minta izin kepada Rasulullaah SAW.'
Kemudian ia menyampaikan keinginannya kepada Rasulullah SAW., maka beliau bersabda:
'Jangan kamu lakukan itu. Sesungguhnya keikutsertaan seseorang dalam berjuang di jalan Allah lebih utama daripada ia sholat tujuh puluh tahun di rumahnya. Apakah kalian tidak senang apabila Allah mengampuni dosa dan memasukkan kalian ke dalam surga?'
Berperanglah di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah selama orang memerah susu unta, maka ia berhak masuk surga".
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Ditanyakan kepada Rasulullaah SAW.:
"Wahai Rasulullaah, apakah amal yang bisa menyamai jihad di jalan Allah?"
Beliau bersabda:
"Kalian tidak akan mampu melaksanakannya."
Orang-orang mengulangi pertanyaan itu dua atau tiga kali dan selalu dijawab oleh Rasulullaah SAW.:
"Kalian tidak akan mampu melaksanakannya."
Kemudian beliau melanjutkan:
"Persamaan orang-orang yang berjuang di jalan Allah itu seperti orang yang berpuasa, lagi pula tekun beribadah, menaati ayat-ayat Allah, tidak lalai sholat dan puasa, sampai kembalinya orang yang berjuang di jalan Allah".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat Bukhari dikatakan, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata:
"Wahai Rasulullaah, tunjukkanlah kepada saya sesuatu amal perbuatan yang bisa menyamai jihad?"
Beliau bersabda:
"Aku tidak mendapatkannya."
Kemudian berliau bersabda:
"Apakah kalian mampu apabila orang yang berjihad itu keluar untuk berperang lalu kau terus masuk masjid untuk sholat dengan tidak henti-hentinya, dan kamu berpuasa tanpa berbuka?"
Beliau bersabda lagi:
"Siapakah yang mampu untuk berbuat seperti itu?"

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sebaik-baik hidup seseorang yaitu orang yang selalu memegangi tali kendali kudanya untuk berjuang di jalan Allah, dimana setiap mendengar panggilan untuk berjuang segera melompat ke atas punggung kudanya dengan menyerahkan dirinya untuk terbunuh atau mati dimanapun juga; atau seorang yang hidup dengan ternaknya di suatu tempat atau lembah dimana ia selalu mengerjakan sholat, menunaikan zakat, dan beribadah kepada Tuhannya sampai ia meninggal dunia, dimana orang disitu selalu berbuat baik".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya di dalam surga terdapat seratus derajat yang disediakan Allah bagi pejuang-pejuang di jalan Allah. Jarak antara dua derajat sama dengan jarak antara langit dan bumi".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang ridha (puas) dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul, maka ia berhak untuk masuk surga."
Maka Abu Sa'id merasa heran, lantas ia berkata:
"Ulangi lagi kepada saya, wahai Rasulullaah."
Maka beliau pun mengulainya; serta bersabda:
"Dan masih ada yang lain dimana Allah akan mengangkat derajat hamba-Nya dengan seratus derajat di dalam surga, dimana jarak antara derajat yang satu dengan derajat yang lain seperti jarak antara langit dan bumi."
Abu Sa'id bertanya:
"Apakah itu wahai Rasulullaah?"
Beliau menjawab:
"Berjuang di jalan Allah, berjuang di jalan Allah".
(HR. Muslim)

Dari Abu Bakr bin Abu Musa al Asy'ariy, ia berkata: Saya mendengar ayah saya ra. ketika berada di depan musuh berkata:
"Rasulullaah SAW. bersabda:
'Sesungguhnya pintu-pintu surga itu berada di bawah ayunan pedang.'
Kemudian ada seseorang yang berpakaian kusut bangkit dan bertanya:
'Wahai Abu Musa, benarkah kamu mendengar Rasulullaah SAW. bersabda seperti itu?'
Abu Musa menjawab:
'Benar.'
Kemudian orang itu segera kembali kepada teman-temannya dan berkata:
'Saya ucapkan selamat kepada kalian.'
Kemudian ia memecahkan sarung pedangnya dan membuangnya kemudian berangkat dengan pedang yang terhunus menuju ke tempat lawan dan berperanglah ia sampai terbunuh".
(HR. Muslim)

Dari Abu Abs Abdurrahman bin Jabir ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Dua kaki berdebu milik orang yang berjuang di jalan Allah tidak akan tersentuh api neraka".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah, sehingga air susu kembali ke teteknya. Dan tidak akan berkumpul debu yang menempel pada seorang hamba waktu berjuang di jalan Allah dengan asap neraka Jahannam".
(HR. Turmudzi)

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Ada dua mata yang tidak akan tersentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga di jalan Allah".
(HR. Turmudzi)

Dari Zaid bin Khalid ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa mempersiapkan diri berperang di jalan Allah, maka benar-benar ia telah berperang. Dan barangsiapa merawat orang yang berperang dengan baik, maka sama artinya dengan berperang".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Umamah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sedekah yang paling utama adalah mempersiapkan tenda yang dapat dipergunakan sebagai naungan sewaktu berperang di jalan Allah, atau memberikan kendaraan yang kuat untuk berperang di jalan Allah".
(HR. Turmudzi)

Dari Anas ra. bahwasanya ada seorang pemuda dari suku Aslam berkata:
"Wahai Rasulullaah, sesungguhnya saya ingin ikut berperang, tetapi saya tidak mempunyai bekal apa-apa."
Rasulullaah bersabda:
"Datanglah kepada si Fulan karena ia telah siap untuk berperang, tetapi tiba-tiba sakit."
Kemudian ia datang kepada si Fulan dan berkata:
"Sesungguhnya Rasulullaah SAW. kirim salam buat kamu," dan ia berkata: "Berikanlah kepadaku bekal yang engkau persiapkan."
Si Fulan berkata kepada isterinya:
"Wahai Fulanah, berikanlah kepadanya bekal yang telah saya persiapkan dan janganlah kamu menahannya sedikit pun juga. Demi Allah janganlah kamu menahannya sedikit pun juga dari bekal itu, niscaya kamu akan mendapatkan berkah".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. mengutus pasukan kepada Bani Lahyan serta bersabda:
"Setiap keluarga yang ada dua orang laki-lakinya hendaklah mengirimkan salah seorang dari keduanya itu, sedangkan pahalanya dibagi antara kedua orang itu".
(HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat yang lain dikatakan:
"Setiap ada dua orang laki-laki hendaklah mengutus salah seorang dari keduanya."
Kemudian beliau bersabda kepada orang yang tetap berada dalam rumah:
"Siapa saja yang tinggal di rumah untuk menjaga keluarga dan harta orang yang berjuang itu dengan baik, maka ia mendapat sebagian pahala dari orang yang berangkat untuk berjuang".

Dari al-Barra', ia berkata: Ada seseorang berpakaian besi datang kepada Nabi SAW. dan bertanya:
"Wahai Rasulullaah, apakah saya berperang dulu ataukah saya masuk Islam dulu()?"
Beliau menjawab:
"Masuk Islamlah dulu, kemudian berperanglah."
Maka ia pun masuk Islam kemudian berperang sampai terbunuh. Kemudian Rasulullaah SAW. bersabda:
"Ia beramal sedikit, tetapi mendapat banyak pahala".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Tidak ada seseorang yang masuk surga ingin kembali ke dunia, walaupun mempunyai kekayaan yang besar di dunia, kecuali orang yang mati syahid, dimana ia ingin bisa kembali ke dunia kemudian terbunuh (dalam berjihad) sebanyak sepuluh kali, karena ia melihat kehormatan yang diberikan kepadanya".
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Karena ia melihat kelebihan orang yang berjihad".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Semua orang yang mati syahid itu diampuni, kecuali hutangnya".
(HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Mati sewaktu berjuang di jalan Allah itu dapat menebus semua dosa, kecuali hutang".