Tuesday, December 22, 2015

DO'A AKAN BEPERGIAN DENGAN NAIK KENDARAAN

“Dan Allah telah menjadikan untukmu kapal dan binatang ternak yang kamu tunggangi. Supaya kamu duduk di atas punggungnya, kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu, dan supaya kamu mengucapkan: Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.(QS. Az Zukhruf : 12-14)

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya apabila Rasulullah SAW. menaiki untanya untuk keluar bepergian, beliau mengucapkan takbir 3x dan berdo’a:
“SUBHAANALLADZII SAKHKHARALANAA HAADZAA WAMAA KUNNAA LAHUU MUQRINIINA WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN. ALLAAHUMMA INNAA NAS-ALUKA FII SAFARINAA HAADZAL BIRRA WATTAQWAA WAMINAL ‘AMALI MAA TARDLAA. ALLAAHUMMA INNA HAWWIN ‘ALAINAA SAFARANAA HAADZAA WATHWI ‘ANNA BU’DAHU. ALLAAHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MIN  WA’TSAA-IS SAFARI WAKA-AABATIL MANZHARI WA SUU-IL MUNQALABI FIL MAALI WAL AHLI
(Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu kebaikan, taqwa, dan amal yang Engkau ridhai dalam kepergian kami ini. Ya Allah, mudahkanlah segala urusan dalam kepergian kami ini dan pendekkanlah jarak dari jauhnya kepergian dan pengganti bagi keluarga yang kami tinggalkan. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepadaMu dari kesukaran dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan jeleknya kembali, baik bagi harta maupun keluarga kami).”
Dan apabila Rasulullah SAW. hendak pulang, beliau juga membaca do’a tersebut dengan diberi tambahan:
“AAYIBUUNA TAA’IBUUNA ‘AABUDUUNA LIRABBINAA HAAMIDUUN
(Kami adalah orang yang siap untuk pulang, kami adalah orang yang bertobat, beribadah, dan memuji kepada Tuhan kami).”
(HR. Muslim)
Dari Abdullah bin Sarjis ra., ia berkata:
“Apabila Rasulullah SAW. hendak bepergian, beliau berlindung diri kepada Allah dari kesukaran dalam bepergian, pulang yang menyedihkan, keraguan setelah adanya kemantapan, do’anya orang yang teraniaya, dan jeleknya pemandangan pada keluarga dan harta.”(HR. Muslim)
Dari Ali bin Rabi’ah, ia berkata: Saya telah menyaksikan Ali bin Abu Thalib ra. diberi binatang untuk dikendarainya,
dimana ketika meletakkan kakinya pada binatang itu ia membaca BISMILLAAH,
dan ketika telah duduk di atas punggungnya ia membaca BISMILLAAH,
dan ketika telah duduk di atas punggungnya ia membaca ALHAMDU LILLAAHIL LADZI SAKHKHARA LANAA HAADZAA WAMAA KUNNA LAHUU MUQRINIINA WA INNAA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUN.

Kemudian ia membaca ALHAMDULILLAAH 3x,
membaca ALLAAHUAKBAR 3x,
dan membaca SUBHAANAKA INNII ZHALAMTU NAFSII FAGHFIRLII INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA,
kemudian ia tertawa.

Ada seseorang bertanya: "Wahai Amirul mukminin mengapa engkau tertawa?"
Ia menjawab: "Saya melihat Nabi SAW. berbuat seperti apa yang saya perbuat ini kemudian beliau tertawa, ketika saya bertanya: 'Wahai Rasulullah mengapa engkau tertawa?'
Beliau menjawab: 'Sesungguhnya Tuhan Yang Maha Suci itu merasa kagum terhadap hamba-Nya apabila ia berdo'a: IGHFIRLII DZUNUUBI,
karena ia menyadari bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Aku (Allah).'"
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)