Tuesday, April 11, 2017

KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMA'AH

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Rasululllah SAW. bersabda:
"Shalat berjama'ah itu lebih utama daripada sholat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah SAW. bersabda:
"Sholat seseorang dengan berjama'ah itu dilipatkan dua puluh lima kali atas sholat sendiri yang dikerjakan di rumah atau di pasar. Hal itu apabila ia berwudhu dengan sempurna, kemudian keluar menuju ke masjid dengan niat hanya untuk sholat, maka setiap kali ia melangkah, derajatnya dinaikkan dan kesalahan (dosa)nya diturunkan.

Lalu ketika ia melakukan sholat, malaikat senantiasa memohonkan ampun dan rahmat untuknya, selama ia masih tetap berada di tempat sholatnya dan tidak berhadas.
Malaikat berdo'a:
'Ya Allah, ampunilah dia.
Ya Allah, rahmatilah dia.'
Dan tetap dianggap berada dalam sholat (mendapat pahala seperti itu), selama ia menanti sholat".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Ada seseorang datang kepada Nabi SAW. dan berkata:
'Wahai Rasulullah, tidak ada seorang pun yang menuntun saya untuk datang ke masjid.'
Kemudian ia meminta keringanan kepada beliau agar diperkenankan sholat di rumahnya, maka beliau pun mengizinkannya.

Tetapi ketika ia bangkit hendak pulang, beliau bertanya kepadanya:
'Apakah kamu mendengar adzan?'

Ia menjawab, 'Ya'

Beliau bersabda:
'Kamu harus datang ke masjid'".
(HR. Muslim)

Dari Abdullah, ada yang memanggilnya dengan Amar bin Qais yang terkenal dengan Ibnu Ummu Maklum ra. (muadzin) bahwasanya ia berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya di kota Madinah ini banyak hal-hal yang membahayakan dan binatang buas."
Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila kamu mendengar HAYYA 'ALASH SHALAAH, HAYYA 'ALAL FALAAH, maka kamu harus mendatanginya".
(HR. Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Demi Zat yang menguasaiku. Sungguh aku benar-benar pernah bermaksud menyuruh mengumpulkan kayu bakar. Kemudian aku memerintah sholat dengan mengumandangkan adzan terlebih dahulu. Lalu aku menyuruh seseorang mengimami orang banyak. Kemudian aku pergi ke rumah orang-orang yang tidak memenuhi panggilan sholat, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan mereka sendiri".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata:
"Barangsiapa merasa senang apabila bertemu Allah Ta'ala besok (pada hari kiamat) dalam keadaan muslim, maka hendaklah ia memelihara sholat pada waktunya, ketika mendengan suara adzan.
Sesungguhnya Allah telah mensyari'atkan kepada Nabi Muhammad SAW. jalan-jalan petunjuk, sedangkan sholat itu termasuk jalan-jalan petunjuk.

Seandainya kalian melakukan sholat itu di rumah sebagai kebiasaan orang yang tidak suka berjama'ah, niscaya kalian telah meninggalkan sunnah Nabi, pasti kalian sesat. Aku benar-benar melihatdi antara kita tidak ada yang meninggalkan sholat berjama'ah, kecuali orang-orang munafik yang benar-benar munafik.

Sungguh pernah terjadi seorang lelaki diantar ke masjid, ia terhuyung-huyung di antara dua orang, sampai ia diberdirikan dalam shaf (barisan sholat)".
(HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Rasulullah SAW. telah mengajarkan jalan-jalan petunjuk yakni sholat di masjid yang terdengar adzannya".

Dari Abu Darda', ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila di suatu desa atau kampung terdapat tiga orang, dan disitu tidak diadakan sholat berjama'ah, niscaya mereka telah dijajah oleh setan. Oleh karena itu, hendaklah kamu sekalian selalu mengerjakan sholat dengan berjama'ah, sebab serigala itu hanya menerkan kambing yang jauh terpencil dari kawan-kawannya".
(HR. Abu Dawud)