Tuesday, April 11, 2017

PERINTAH MENJAGA SHOLAT FARDHU

Allah Ta'ala berfirman:
"Peliharalah semua sholat dan sholat wustha. Dan laksanakanlah (sholat) karena Allah dengan khusyuk".
(QS. Al Baqarah : 238)

"... Jika mereka bertaubat dan melaksanakan sholat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang".
(QS. At Taubah : 5)

Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata:
"Saya bertanya kepada Rasulullah SAW.:
'Amal perbuatan apakah yang paling utama?'
Beliau menjawab: 'Sholat tepat pada waktunya.'
Saya bertanya bertanya, 'Kemudian apa?'
Beliau menjawab, '' Berbakti kepada kedua orangtua.'
Saya bertanya lagi, 'Kemudian apa?'
Beliau menjawab, 'Jihad (berjuang) di jalan Allah'".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Islam itu didirikan atas lima sendi, yaitu menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah, dan berpuasa pada bulan Ramadhan".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Aku diperintah untuk memerangi manusia, sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mereka mendirikan sholat dan memberikan zakat. Apabila mereka telah berbuat demikian, maka terpeliharalah darah mereka, kecuali dengan hak Islam, sedangkan perhitungan amal mereka adalah pada Allah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Mu'adz ra., ia berkata: Rasulullah SAW. mengutus saya ke Yaman dan bersabda:
"Sungguh, engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab. Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Kalau mereka telah mentaati, maka ajarilah mereka (beritahulah mereka) bahwa Allah Ta'ala mewajibkan kepada mereka sholat lima waktu sehari semalam. Apabila mereka telah mentaati, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah Ta'ala mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang dipungut dari orang-orang kaya kemudian diberikan kepada orang-orang miskin. Apabila mereka telah mentaati, maka peliharalah kehormatan dan harta mereka. Takutlah kamu terhadap do'a orang yang teraniaya, karena tidak ada tirai (penghalang) antara do'a itu dengan Allah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jubair ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat".
(HR. Muslim)

Dari Buraidah ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Ikatan janji di antara kami (umat Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah sholat. Maka barangsiapa yang meninggalkan sholat berarti ia kafir".
(HR. Turmudzi)

Dari Syaqiq bin Abdullah seorang ulama tabi'in yang telah disepakati memiliki kelebihan rahimahullah berkata:
"Para sahabat Nabi Muhammad SAW. tidak ada yang berpendapat tentang suatu yang apabila ditinggalkan menjadi kafir, kecuali sholat".
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya amal perbuatan yang pertama kali dihisab pada seseorang nanti di hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya bagus, maka berbahagia dan beruntunglah ia, tetapi apabila sholatnya rusak, maka menyesal dan merugilah ia. Apabila di dalam sholat fardhunya terdapat suatu kekurangan, maka Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman:
'Lihatlah, apakah hamba-Ku ini mengerjakan sholat sunnah sehingga kekurangan sholat fardhunya dapat disempurnakan dengannya.'
Kemudian setelah shalat itu dihisab, barulah amal-amal perbuatan yang lainnya dihisab".
(HR. Turmudzi)