Sunday, December 28, 2014

KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Kekasihku (Muhammad saw.) mewasiatkan kepadaku dengan puasa 3 hari setiap bulan serta 2 raka'at Dhuha, dan aku mengerjakan sholat Witir sebelum aku tidur."
(HR. Bukhari dan Muslim)

{Sholat Witir sebelum tidur itu disunnahkan bagi orang yang tidak mempunyai keyakinan bahwa ia akan dapat bangun pada akhir malam, sedangkan bagi orang yang berkeyakinan (akan dapat bangun pada akhir malam), maka lebih utama mengerjakannya pada akhir malam.}

Dari Abu Dzar ra. dari Nabi saw. beliau bersabda:
"Setiap pagi, masing-masing ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Dan setiap tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat mungkar adalah sedekah. Kesemuanya itu dapat diganti dengan 2 raka'at Dhuha."
(HR. Muslim)

Dari 'Aisyah ra., ia berkata:
"Biasanya Rasulullah saw. melakukan sholat Dhuha 4 raka'at dan beliau menambah sekehendak Allah."
(HR. Muslim) 

Dari Ummu Hanik (Fakhitah) binti Abu Thalib ra., berkata:
"Pada penaklukan kota Mekkah saya datang kepada Rasulullah saw. dan saya dapatkan beliau sedang mandi. Ketika telah selesai mandi, beliau sholat sunnah 8 raka'at. Sholat itu adalah sholat Dhuha."
(HR. Bukhari dan Muslim)


WAKTU SHOLAT DHUHA

Dari Zaid bin Arqam ra. bahwasanya ia melihat orang-orang mengerjakan sholat Dhuha (pada waktu belum begitu siang), maka ia berkata:
"Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa sholat Dhuha selain saat ini lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: 'Sholatnya orang-orang yang kembali kepada Allah pada waktu anak-anak unta bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari.'"
(HR. Muslim)