Wednesday, June 3, 2015

HARAM MENURUNKAN PAKAIAN KARENA SOMBONG

Dari Asma' binti Yazid Al Anshariyah ra., ia berkata:
"Lengan kemeja Rasulullah SAW. hanya sampai pergelangan tangan."
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong, maka pada hari kiamat nanti Allah tidak akan melihatnya."
Kemudian Abu Bakar ra. berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya kain saya selalu turun sampai di bawah mata kaki, kecuali apabila saya sangat berhati-hati."
Rasulullah SAW. bersabda kepadanya:
"Sesungguhnya kamu tidaklah termasuk orang-orang yang berbuat semacam itu karena sombong."
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Nanti pada hari kiamat Allah tidak akan melihat orang yang menurunkan kainnya di bawah mata kaki karena sombong."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Kain yang berada di bawah mata kaki, adalah bagian dari api neraka."
(HR. Bukhari)

Dari Abu Dzar ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Ada 3 kelompok manusia yang kelak pada hari kiamat Allah tidak akan mengajak bicara mereka, Allah tidak akan melihat mereka, dan tidak pula mengampuni dosa mereka; dan mereka akan mendapat siksaan yang pedih."
Rasulullah mengucapkan kalimat itu 3x. Kemudian Abu Dzar berkata:
"Amatlah rugi dan kecewa mereka itu. Siapakah mereka wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab:
"Yaitu orang yang menurunkan kainnya, orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya, dan orang yang menjual barang dagangannya menggunakan sumpah palsu."
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi SAW. beliau bersabda:
"Orang yang menurunkan kain, kemeja, dan sorbannya; barangsiapa yang memanjangkan sesuatu karena sombong, maka kelak pada hari kiamat Allah tidak akan melihat kepadanya."
(HR. Abu Dawud dan Nasa'i)

Dari Abu Jurayz (Jabir) bin Sulaim ra., ia berkata:
"Saya melihat seseorang yang pendapatnya selalu diikuti oleh orang banyak, apapun yang dikatakannya pasti diikuti mereka."
Saya bertanya:
"Siapakah orang itu?"
Para sahabat menjawab:
"Itu adalah Rasulullah SAW.?"
Saya mengucapkan:
"ALAIKASSALAAMU YAA RASULULLAAH 2x."
Kemudian beliau bersabda:
"Janganlah kamu mengucapkan ALAIKASSALAAM, karena ucapan ALAIKASSALAAM adalah salam untuk orang yang sudah meninggal, tetapi ucapkanlah ASSALAAMU'ALAIKUM."
Jabir bertanya:
"Benarkah engkau utusan Allah?"
Beliau menjawab:
"Ya, aku adalah utusan Allah,Zat yang apabila kamu tertimpa suatu musibah kemudian kamu berdo'a kepada-Nya, niscaya Dia akan menghilangkan musibah yang menimpa kamu. Apabila kamu tertimpa paceklik, kemudian kamu berdo'a kepada-Nya, niscaya Dia akan segera menumbuhkan tanaman untuk kamu. Apabila kamu berada di tengah gurun pasir/tanah lapang, kemudian kendaraanmu/ternakmu hilang, lantas kamu berdo'a kepada-Nya, niscaya Dia akan mengembalikannya kepadamu."
Jabir berkata kepada beliau:
"Berilah saya nasehat."
Beliau bersabda:
"Janganlah kamu sekali-kali memaki seseorang."
Jabir berkata:
"Maka setelah itu saya tidak pernah memaki orang merdeka, budak, onta, dan kambing."
Beliau juga bersabda:
"Janganlah kamu sekali-kali meremehkan sesuatu kebaikan, dan berkatalah kepada temanmu dengan muka yang manis. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk kebaikan. Dan tinggikanlah kainmu sampai pada pertengahan betis, dan kalau kamu enggan, maka boleh sampai pada kedua mata kaki. Janganlah kamu menurunkan kain itu melebihi mata kaki karena itu termasuk perbuatan sombong, dan sesungguhnya Allah tidak suka pada sifat sombong. Dan apabila ada seseorang memaki dan mencela kamu dengan apa yang yang dia ketahui tentang dirimu, maka janganlah kamu mencelanya dengan apa yang kamu ketahui tentang dirinya, karena sesungguhnya akibat dari caci maki itu akan kembali kepadanya."
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata:
"Pada suatu ketika ada seseorang sholat dengan kain yang sampai di bawah mata kaki, maka Rasulullah SAW. bersabda:
'Pergi dan berwudhulah.'
Ia pun pergi dan berwudhu. Maka ada seseorang bertanya:
'Wahai Rasulullah, mengapa engkau menyuruh orang itu melakukan wudhu kemudian engkau diamkan?'
Beliau bersabda:
'Karena ia sholat dengan memakai kain sampai di bawah mata kaki. Sesungguhnya Allah tidak akan menerima sholat seseorang yang memakai kain sampai di bawah mata kaki.'"
(HR. Abu Dawud)

Dari Qais bin Basyir At Taghlibi, ia berkata:
"Ayah yang menjadi teman dekat Abu Darda' memberitahukan kepadaku dimana ia berkata:
'Di Damaskus ada seseorang sahabat Nabi SAW. yang bernama Ibnu Hanzhaliyah, ia adalah orang yang senang menyendiri, jarang sekali duduk-duduk bersama orang lain, kecuali untuk sholat. Apabila selesai sholat ia terus membaca tasbih dan takbir sehingga pulang ke rumahnya.'
Ketika kami berada di tempat Abu Darda' ia lewat, maka Abu Darda' berkata kepadanya:
'Sampaikanlah satu kalimat yang bermanfaat bagi kami dan tidak merugikan kamu.'
Ia berkata:
'Rasulullah mengutus suatu pasukan, kemudian setelah kembali salah seorang di antara mereka duduk pada suatu majelis yang mana di situ ada Rasulullah SAW. Ia berkata kepada seseorang yang berada di sampingnya:
'Bagaimana pendapatmu ketika kami berhadapan dengan musuh, maka seorang dari kami menyerang musuh, dan setelah menikam musuh lalu ia berkata: Rasulullah tikaman diriku, dan aku adalah pemuda Ghifar?'
Orang yang berada di sampingnya berkata:
'Menurut pendapatku orang tadi selalu hilang pahalanya.'
Orang lain yang mendengar apa yang dikatakannya berkata:
'Menurut pendapatku orang itu tidak apa-apa (masih tetap pahalanya).'
Maka bertengkarlah kedua orang itu, sehingga Rasulullah SAW. mendengar, kemudian beliau bersabda:
'Maha Suci Allah, tidak apa-apa ia tetap mendapat pahala dan tetap terpuji.'
Saya melihat Abu Darda' nampak gembira sekali dan mengangkat kepalanya ditujukan kepada Ibnu Hanzhaliyah serta bertanya:
'Apakah kamu mendengar sendiri keterangan itu dari Rasulullah SAW.?'
Ibnu Hanzhaliyah menjawab:
'Ya'
Abu Darda' mengulang-ulang pertanyaan itu kepadanya sehingga saya berkata:
'Ia benar-benar minta berkah pada kedua lututnya.'

Ayah berkata lagi:
'Pada saat yang lain ia lewat, maka Abu Darda' berkata kepadanya:
'Sampaikanlah satu kalimat yang bermanfaat untuk kami dan tidak merugikan kamu.'
Ia berkata:
'Rasulullah SAW. bersabda kepada kami: 'Orang yang membeli belanja untuk kudanya itu bagaikan orang yang membentangkan tangannya dengan sedekah, ia tidak menggenggamkan tangannya itu.'

Pada saat yang lain ia lewat, maka Abu Darda' berkata:
'Sampaikanlah satu kalimat yang bermanfaat untuk kami dan tidak merugikan kamu.'
Ia berkata:
'Rasulullah SAW. bersabda: 'Sebaik-baik orang adalah Khuraim Al Usaidy, seandainya ia tidak berambut panjang dan tidak menurunkan kainnya sampai di bawah mata kaki.'
Setelah berita itu terdengar oleh Khuraim, maka ia langsung mengambil pisau untuk memotong rambutnya sampai sebatas kedua telinganya dan menaikkan kainnya sampai ke pertengahan kedua betisnya.

Pada saat yang lain ia lewat, maka Abu Darda' berkata:
'Sampaikanlah satu kalimat yang bermanfaat untuk kami dan tidak merugikan kamu.'
Ia berkata:
'Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: Sesungguhnya kamu sekalian akan kembali kepada saudara-saudaramu, maka perbaikilah kendaraanmu dan baguskanlah pakaianmu sehingga kamu seolah-olah merupakan tahi lalat yang menjadi hiasan manusia. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang kotor, baik dalam pakaiannya maupun perkataannya.'"
(HR. Abu Dawud)

Dari Abu Sa'id Al Khudriy ra. ia berkata:
"Rasulullah SAW. bersabda:
'Kain sarung seorang muslim adalah sampai pertengahan betis. Dan tidaklah berdosa jika sampai pada di antara betis dan kedua mata kaki. Sedangkan yang sampai di bawah mata kaki itu adalah bagian neraka. Dan barangsiapa yang menurunkan kain sarungnya sampai di bawah mata kaki karena sombong maka kelak Allah tidak akan melihat kepadanya.'"
(HR. Abu Dawud)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Saya berjalan di depan Rasulullah SAW. sedangkan kain saya terlalu rendah, kemudian beliau bersabda:
'Wahai Abdullah, naikkanlah kainmu itu.'
Maka saya pun menaikkannya. Beliau bersabda lagi:
'Naikkan lagi.'
Maka saya pun menaikkan kain sesuai dengan petunjuk itu. Ada orang yang bertanya:
'Sebatas mana kamu menaikkan?'
Abdullah menjawab:
'Sebatas pertengahan kedua betis.'"
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Rasulullah SAW. bersabda:
'Barangsiapa yang menurunkan kainnya karena sombong, maka kelak pada hari kiamat Allah tidak melihat kepadanya.'
Salamah bertanya:
'Maka bagaimana cara menurunkan tepi kain mereka?'
Beliau bersabda:
'Diturunkan sejengkal.'
Salamah berkata:
'Kalau begitu, telapak kaki mereka terbuka?'
Beliau bersabda:
'Boleh diturunkan sehasta, tidak boleh lebih dari itu.'"
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)