Thursday, June 4, 2015

SOPAN SANTUN DUDUK DAN SIKAP TERHADAP KAWAN DUDUK

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian membangkitkan seseorang dari tempat duduknya, kemudian ia duduk di tempatnya itu, tetapi hendaklah kamu sekalian memperluas untuk memberi tempat."
Dan bagi Ibnu Umar, apabila ada seseorang bangkit dari tempat duduknya dan Ibnu Umar dipersilahkan untuk duduk pada tempat itu, maka ia tidak mau duduk di tempat itu."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang dari kamu sekalian bangkit dari tempat duduknya kemudian ia kembali lagi, maka ia adalah orang yang paling berhak untuk menempati tempat tersebut."
(HR. Muslim)

Dari Jabir bin Samurah ra., ia berkata:
"Apabila kami datang kepada Nabi SAW., maka salah seorang di antara kamu duduk dimana ia sampai."
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Abdullah (Salman) Al Farisiy ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Tidak ada seorang pun yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersuci dengan sempurna dan memakai minyak atau memakai harum-haruman yang ada di rumahnya, kemudian pergi ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang yang sudah duduk lebih dulu, kemudian sholat sebagaimana yang telah ditentukan, serta memperhatikan imam yang sedang berkhutbah, melainkan diampuni dosa-dosanya yang diperbuat antara hari itu sampai Jum'at berikutnya."
(HR. Bukhari)

Dari Amr bin Sya'aib dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Seseorang tidak diperbolehkan memisahkan antara dua orang (yang sudah duduk lebih dulu) kecuali dengan izin keduanya."
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)
Dalam riwayat Abu Dawud: "Tidak boleh seorang duduk di antara dua orang, kecuali dengan izin keduanya."

Dari Hudzaifah bin Al Yaman ra. bahwasanya Rasulullah SAW. mengutuk orang yang duduk di tengah-tengah lingkaran majelis.
(HR. Abu Dawud)

Dari Abu Mijlaz, bahwasanya ada seseorang duduk di tengah-tengah lingkaran majelis, kemudian Hudzaifah berkata:
"Allah mengutuk orang yang duduk di tengah-tengah lingkaran majelis melalui lisan Muhammad SAW."
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Sa'id Al Khudriy ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
" Sebaik-baik majelis adalah majelis yang lapang."
(HR. Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majelis dan ia banyak beromong-omong, kemudian sebelum bangkit untuk meninggalkan majelis itu ia mengucapkan:


SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALLAA ILAA HA ILLAA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA 
(Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu) 
melainkan diampuni dosa yang diperbuatnya selama ia duduk di dalam majelis itu."
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Barzah ra., ia berkata:
"Apabila Rasulullah SAW. hendak bangkit untuk meninggalkan suatu majelis, maka ucapan yang paling akhir diucapkannya adalah:

SUBHAANAKALLAAHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU ALLAA ILAA HA ILLAA ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA
(Maha Suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau, saya mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu)

Maka ada seseorang berkata:
'Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau mengucapkan suatu ucapan yang tidak biasa engkau baca pada waktu-waktu sebelumnya.'
Beliau bersabda:
'Ucapan itu sebagai kaffarat (pelebur) atas dosa yang diperbuat selama dalam majelis.'"
(HR. Abu Dawud dan diriwayatkan juga oleh Al Hakim Abu Abdullah dari 'Aisyah ra.) 

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Jarang sekali Rasulullah SAW. bangkit dari suatu majelis sebelum membaca do'a-do'a ini:

ALLAAHUMMAQSIM LANAA MIN KHAS-YATIKA MAA TAHUULU BIHII BAINANAA WABAINA MA'SYIYATIKA MAA WAMIN THAA'ATIKA MAA TUBALLIGHUNAA BIHII JANNATAKA, WAMINAL YAQIINI MAA TUHAWWINU BIHI 'ALAINA MASHAA-IBAD DUN-YAA. ALLAAHUMMA MATTI'NA BIASMAA'INAA WA ABSHARARINAA WAQUWWATINAA MAA AHYAITANAA WAJ'ALHU WAARITSA MINNAA WAJ'AL TSA'RANAA 'ALAA MAN ZHALAMANAA, WANSHURNAA 'ALAA MAN 'AADAANAA WALAA TAJ'AL MUSHIIBATANAA FIDDIININAA WALAA TAJ'ALI DUN-YA AKBARA HAMMINA MABLAGHA 'ILMINAA WALAA TUSALLITH 'ALAINAA MAN LAA YARHAMUNAA
(Ya Allah, bagikanlah kepada kami dari rasa takut kepada-Mu yaitu rasa yang dapat menghalangi kami dari berbuat maksiat kepada-Mu, dan bagikanlah rasa taku kepada-Mu yaitu rasa yang dapat menghantarkan kami ke dalam surga-Mu, serta bagikanlah kepada kami rasa yakin yaitu rasa yang dapat meringankan cobaan dunia yang menimpa kami. Ya Allah puaskanlah kami selama Engkau masih memberi hidup kepada kami, dan jadikanlah semua itu mewarisi kami {jangan sampai semua itu ditinggalkan sebelum kami meninggal}. Balaslah orang yang berbuat aniaya kepada kami, tolonglah kami dalam menghadapi musuh-musuh kami. Janganlah Engkau menimpakan cobaan dalam agama kami, dan jangan pula Engkau jadikan dunia itu sebagai tujuan utama kami atau sebagai puncak pengetahuan kami; serta janganlah Engkau jadikan orang yang tidak mempunyai rasa belas kasih terhadap kami menjadi pemimpin kami)."
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Suatu kaum yang bangkit dari suatu majelis dimana mereka tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala ketika duduk, maka mereka bangkit bagaikan bangkai keledai. Mereka mendapat kerugian yang besar sekali."
(HR. Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Suatu kaum yang duduk di suatu majelis dimana mereka tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca shalawat Nabi mereka, maka mereka sungguh mendapatkan kerugian (tergantung Allah) apakah Ia menyiksa mereka atau mengampuni mereka."
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah SAW. beliau bersabda:
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu tempat duduk kemudian ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala, maka ia akan mendapat kerugian di hadapan Allah. Dan barangsiapa yang berbaring kemudian ia tidak berdzikir kepada Allah Ta'ala, maka  ia juga mendapat kerugian di hadapan Allah."
(HR. Abu Dawud)