Thursday, June 29, 2017

KEUTAMAAN BERMURAH HATI DALAM BERJUAL BELI DAN UTANG

Allah Ta'ala berfirman:
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ


Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
(QS. Al Baqarah : 215)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ



Dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.
(QS. Hud : 85)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ

1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ

2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ

4. Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

لِيَوْمٍ عَظِيمٍ

5. pada suatu hari yang besar,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

6. (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
(QS. Al Muthaffifin : 1-6)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya ada seseorang datang kepada Nabi SAW. untuk menagih hutang, kemudian ia berkata keras kepada beliau sehingga para sahabat bermaksud untuk memukulnya, tetapi Rasulullaah SAW. bersabda:
"Biarkanlah, karena bagi orang yang mempunyai hak itu ada kebebasan untuk berbicara."
Kemudian beliau bersabda:
"Berikanlah kepadanya unta yang umurnya sama dengan unta yang aku hutang."
Para sahabat menjawab:
"Wahai Rasulullaah, kami tidak mendapatkan unta yang umurnya sama, kami hanya mendapatkan unta yang umurnya lebih tua."
Beliau bersabda:
"Berikanlah unta itu, karena sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik membayar hutang".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang bermurah hati sewaktu menjual, bermurah hati sewaktu membeli, dan bermurah hati sewaktu menagih hutang".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Qatadah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari kesulitan-kesulitan di hari kiamat, maka hendaklah ia mempermudah orang miskin, atau hendaklah ia membebaskan utang orang miskin".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Ada seorang yang biasa memberi utang kepada orang-orang dan selalu berkata kepada pelayannya:
'Jika kamu mendatangi (menagih) orang yang tidak bisa membayar, maka maafkanlah, semoga Allah memaafkan kami. Sehingga apabila berhadapan dengan Allah, maka Allah memaafkan'".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Mas'ud al Badry ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Ada seorang laki-laki yang dihisab di hari kiamat yang dahulu, ternyata tidak mempunyai amal kebaikan sedikit pun, hanya saja dia adalah orang kaya yang biasa memberi utang kepada orang-orang, dan ia menyuruh pelayan-pelayannya untuk memaafkan orang yang tidak bisa membayar utangnya, kemudian Allah Ta'ala berfirman: Kami lebih pantas memaafkannya, maka maafkanlah orang itu".
(HR. Muslim)

Dari Khudzaifah ra., ia berkata:
"Apabila salah seorang dari hamba-hamba Allah yang telah dikaruniai kekayaan dihadapkan kepada Allah, dan Allah bertanya kepadanya:
'Apa yang telah kamu lakukan terhadap kekayaanmu di dunia?'
Khudzaifah berkata: 'Mereka tidak dapat menyembunyikan apapun di hadapan Allah.'
Kemudian orang itu menjawab:
'Wahai Tuhanku, Engkau telah mengaruniakan harta kekayaan dan aku mengadakan hubungan dagang dengan sesama manusia, aku biasa bersikap lunak dimana bila aku memberi keringanan kepada orang yang kaya dan menangguhkan orang yang miskin.'
Allah Ta'ala lantas berfirman: Aku yang lebih pantas untuk berbuat seperti itu, maafkanlah hamba-Ku."
Kemudian 'Uqbah bin Amir dan Abu Mas'ud ra. berkata:
"Memang demikianlah yang kami dengar dari lisan Rasulullaah SAW.".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa menangguhkan utang orang yang belum bisa membayar atau membebaskannya, maka kelak pada hari kiamat Allah memberi naungan di bawah naungan 'Arsy, yang waktu itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya".
(HR. Turmudzi)

Dari Jabir ra. bahwasanya: "Nabi SAW. membeli seekor unta, kemudian beliau menimbang harganya dan melebihinya".(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sufyan Suwaid bin Qais ra., ia berkata:
"Saya dan Mukarramah al-Badiy membawa dagangan dari Hajar, kemudian Nabi SAW. datang kepada kami dan menawar beberapa celana, saya mempunyai tukan timbang yang saya gaji, kemudian Nabi SAW. bersabda:
'Timbanglah dan lebihi'".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)