Monday, June 19, 2017

KEWAJIBAN DAN KEUTAMAAN PUASA BULAN RAMADHAN

Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ


(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(QS. Al Baqarah : 183-185)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Allah Azza wa Jalla berfirman:
Setiap amal anak Adam (manusia) itu membawa manfaat bagi dirinya sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai. Apabila ada hari puasa, salah seorang di antara kalian, maka janganlah ia berkata kotor dan gaduh. Jika seseorang memakinya atau memusuhinya, hendaklah ia mengatakan: 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'
Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, bau mulut orang yang sedang berpuasa bagi Allah lebih harum daripada bau minyak kasturi. Orang yang berpuasa mengalami dua kegembiraan: yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya karena besarnya pahala puasa".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat Bukhari dikatakan:
"Ia meninggalkan makan, minum, dan kesenangan syahwatnya demi Aku. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya. Kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat".
Dan di dalam riwayat Muslim dikatakan:
"Setiap amal anak Adam (manusia) itu dilipatkan (pahalanya), satu kebaikan dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus lipat.
Allah Ta'ala berfirman: Kecuali puasa, karena puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa itu meninggalkan nafsunya dan makannya demi Aku. Orang yang berpuasa mengalami dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berpuasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Tuhannya. Dan sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum menurut Allah daripada bau minyak kasturi".

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa bersedekah sepasang di jalan Allah, maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga:
'Hai hamba Allah, inilah yang lebih baik.'
Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan sholat, maka ia akan dipanggil dari pintu sholat.
Barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang melakukan jihad, maka ia akan dipanggil dari pintu jihad.
Dan barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang mengerjakan puasa, maka ia akan dipanggil dari pintu Ar Rayyan (pintu kesegaran).
Dan barangsiapa yang termasuk golongan orang-orang yang bersedekah, maka ia akan dipanggil dari pintu sedekah.

Abu Bakar ra. berkata: Demi ayah dan ibuku, wahai Rasulullaah, bukankah ada orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu karena darurat. Maka, apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu itu?

Beliau menjawab: Ya ada, aku mengharapkan semoga kamu termasuk dari golongan mereka itu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Sahal bin Sa'ad ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Sesungguhnya di dalam surga ada pintu yang bernama Ar Rayyan (pintu kesegaran), dimana nanti pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu, dan tidak seorangpun yang dapat masuk lewat pintu itu selain mereka, dimana penjaga pintu itu mengucapkan:
'Mana orang yang berpuasa'
kemudian mereka pun berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang boleh masuk lewat pintu itu. Apabila mereka telah masuk surga, maka ditutuplah pintu itu. Maka dari itu, tidak ada seorangpun yang dapat masuk lewat pintu itu selain mereka yang ahli berpuasa".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Tidaklah seorang hamba yang mengerjakan puasa karena Allah, melainkan Allah menjauhkan dirinya dari neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun karena puasanya yang seharian itu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala kepada Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila bulan Ramadhan datang, maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, serta dibelenggulah setan-setan".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Berpuasalah kalian karena melihat hilal (bulan) dan berbukalah kalian karena melihatnya. Jika hilal itu samar atas kalian, maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat Muslim dikatakan:
"Apabila hilal tertutup atas kalian, maka berpuasalah tiga puluh hari".