Friday, May 26, 2017

KEUTAMAAN SHOLAT MALAM

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا


Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.
(QS. Al Isra : 79)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ


Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo'a kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan.
(QS. As Sajdah : 16)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
(QS. Adz Dzariyat : 17)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Thursday, May 25, 2017

KEUTAMAAN SHOLAT TARAWIH

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allaah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. sangat menganjurkan untuk selalu sholat sunnah pada malam Ramadhan, tetapi tidak mewajibkannya, dimana beliau bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah pada malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala dari Allaah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".
(HR. Muslim)

SUNNAH SUJUD SYUKUR BILA MENDAPATKAN NIKMAT

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash ra., ia berkata:
"Kami bersama-sama dengan Rasulullaah SAW. keluar dari Mekkah menuju ke Madinah, ketika kami hampir sampai di Azwara, beliau turun kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdo'a sejenak kepada Allaah lantas sujud. Beliau melakukannya tiga kali.
Beliau bersabda:
'Sesungguhnya aku memohon kepada Tuhan agar diizinkan memberi syafa'at pada umatku, kemudian Allaah memperkenankan untuk sepertiga umatku, maka aku bersujur kepada Tuhanku karena bersyukur.
Setelah itu aku mengangkat kepala dan memohon kepada Tuhanku agar diizinkan memberi syafa'at kepada umatku, kemudian Allaah memperkenankan untuk sepertiga umatku, maka aku bersujud kepada Tuhanku karena bersyukur.
Setelah itu aku mengangkat kepala lagi dan memohon kepada Tuhanku agar diizinkan memberi syafa'at keoada umatku, kemudian Allaah memperkenankan untuk sepertiga yang lain, maka aku sujud syukur kepada Tuhanku'".
(HR. Abu Dawud)

SHOLAT SUNNAH SESUDAH WUDHU

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda kepada Bilal:
"Hai Bilal! Ceritakanlah kepadaku tentang amal yang kamu harapkan akan mendapatkan pahala, yang telah kamu kerjakan dalam Islam. Karena, sesungguhnyalah aku mendengar suara terompah (sandal)mu di hadapanku di Surga."
Bilal menjawab:
"Saya tidak beramal dengan sesuatu amal pun yang lebih saya harapkan pahalanya, kecuali saya mengerjakan sholat dengan bersuci baik di waktu siang atau malam, sesuai dengan apa yang telah ditentukan buatku untuk sholat".
(HR. Bukhari dan Muslim)

ANJURAN MENGERJAKAN SHOLAT TAHIYATUL MASJID

Dari Abu Qatadah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk dulu sebelum mengerjakan sholat dua raka'at".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra. berkata:
"Saya datang kepada Nabi SAW. sedangkan beliau sedang berada di masjid, kemudian bersabda:
'Sholatlah dua raka'at'".
(HR. Bukhari dan Muslim)

SHOLAT WITIR

Dari Ali ra., ia berkata:
"Sholat Witir itu tidak diharuskan sebagaimana sholat fardhu, tetapi Rasulullaah SAW. selalu mengerjakannya serta bersabda:
'Sesungguhnya Allaah itu witir (ganjil/esa) dan suka pada yang ganjil, maka sholat Witirlah kalian wahai ahli Al Qur'an'".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari 'Aisyah, ia berkata:
"Dari semua waktu-waktu malam, Rasulullaah SAW. selalu mengerjakan sholat Witir. Beliau pernah mengerjakan sholat Witir pada permulaan malam, pernah pada tengah malam, dan pernah pada akhir malam, serta paling akhir beliau mengerjakan sholat Witir sampai habis waktu sahur".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., dari Nabi SAW. beliau bersabda:
"Tutuplah sholat malammu dengan sholat Witir".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Sholat Witirlah kalian sebelum Shubuh".
(HR. Muslim)

Dari 'Aisyah ra., bahwasanya:
"Nabi SAW. biasa sholat sunnah pada waktu malam, sedangkan 'Aisyah membujur di depannya, apabila beliau tinggal mengerjakan sholat Witir beliau membangunkan 'Aisyah, kemudian ia mengerjakan sholat Witir".
(HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Apabila beliau tinggal mengerjakan sholat Witir, beliau bersabda:
'Wahai 'Aisyah, bangun dan berwitirlah kamu'".

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Kejarlah sholat Shubuh itu dengan Witir".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Jabir ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang khawatir untuk tidak bisa bangun pada akhir malam, maka sholatlah Witir pada permulaannya. Dan barangsiapa berkeyakinan akan bisa bangun pada akhir malam, maka sholatlah Witir pada akhir malam, karena sesungguhnya sholat pada akhir malam itu disaksikan oleh malaikat dan hal itu adalah lebih utama".
(HR. Bukhari)


SHOLAT SUNNAH DI RUMAH

Dari Zaid bin Tsabit ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Wahai sekalian manusia, sholatlah kamu sekalian di rumah, karena seutama-utama sholat adalah sholat seseorang di rumahnya kecuali sholat fardhu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Laksanakanlah sholat sunnah di rumah kalian dan janganlah kalian jadikan rumah kalian itu seperti kuburan".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian telah selesai mengerjakan sholat di masjid, maka hendaklah ia mengerjakan sebagian sholat sunnah di rumahnya, karena sesungguhnya dengan sholat itu Allaah menjadikan kebaikan di rumahnya".
(HR. Muslim)

Dari 'Amr bin 'Atho' bahwasanya Nafi' bin Jubair mengutus untuk pergi ke tempat Saib bin Yazin keponakan Namir, untuk menanyakan tentang sesuatu yang terjadi antara Saib dengan Mu'awiyah dalam hal sholat, kemudian Saib berkata:
"Benar, saya sholat Jum'at bersama Mu'awiyah di istana, setelah imam mengucapkan salam kemudian saya langsung berdiri untuk mengerjakan sholat sunnah di tempat itu.
Ketika Mu'awiyah masuk ke rumahnya, ia memanggil saya dan berkata:
'Janganlah diulangi apa yang telah kamu kerjakan. Jika kamu selesai sholat Jum'at, maka janganlah kamu menyambungnya dengan sholat sunnah sebelum kamu berbicara atau keluar.
Karena sesungguhnya Rasulullaah SAW. menyuruh yang demikian, supaya kami tidak boleh menyambung sesuatu sholat dengan sholat yang lain sebelum berbicara atau keluar'".
(HR. Muslim)

SHOLAT SUNNAH JUM'AT

Hadits tentang sholat sunnah sesudah sholat Jum'at, di antaranya hadits yang telah disebutkan di muka, yaitu bahwasanya:
"Ibnu Umar sholat sunnah dua raka'at sesudah sholat Jum'at bersama sama dengan Nabi SAW."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan sholat Jum'at, maka hendaklah ia mengerjakan sholat sunnah empat raka'at sesudahnya".
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya:
"Nabi SAW. tidak mengerjakan sholat sunnah sesudah sholat Jum'at sehingga beliau pulang, kemudian beliau sholat sunnah dua raka'at di rumahnya."
(HR. Muslim)

SHOLAT SUNNAH ISYA'

Hadits tentang sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat Isya' adalah hadits yang terlah disebutkan di muka, dimana Ibnu Umar berkata:
"Saya mengerjakan sholat sunnah dua sesudah sholat Isya' bersama-sama dengan Nabi SAW." dan juga hadits Abdullah bin Mughaffal, dimana beliau bersabda:
"Di antara tiap-tiap adzan dan iqamat ada sholat sunnah".
(HR. Bukhari dan Muslim)

SHOLAT SUNNAH MAGHRIB

(Pada bab-bab terdahulu telah disebutkan sebagian hadits yang menyangkut tentang sholat sunnah sesudah sholat Maghrib, yaitu hadits dari Ibnu Umar dan 'Aisyah yang mana kedua-duanya merupakan hadits shahih, disebutkan "Bahwasanya Nabi SAW. senantiasa mengerjakan sholat sunnah dua raka'at sesudah sholat Maghrib").

SHOLAT SUNNAH ASHAR

Dari Ali bin Abi Thalib ra., ia berkata:
"Nabi SAW. selalu sholat sunnah empat raka'at sebelum sholat ashar, dimana beliau memisahkannya dengan salam yang ditujukan kepada malaikat MUQARRABIIN dan kaum muslimin dan kaum mukminim yang mengikutinya".
(HR. Turmudzi)

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Semoga Allaah selalu memberi rahmat kepada seseorang yang suka mengerjakan sholat sunnah empat raka'at sebelum sholat Ashar".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwasanya: "Nabi SAW. sering sholat sunnah dua raka'at sebelum sholat Ashar".
(HR. Abu Dawud)

SHOLAT SUNNAH DZUHUR

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Saya sholat dua raka'at sebelum sholat Dzuhur dan dua raka'at sesudahnya bersama-sama dengan Rasulullaah SAW."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari 'Aisyah ra. bahwasanya: "Rasulullaah SAW. tidak pernah meninggalkan sholat sunnah empat raka'at sebelum sholat Dzuhur".
(HR. Bukhari)

Dari 'Aisyah ra., ia berkata:
"Nabi SAW. biasa sholat empat raka'at sebelum Dzuhur di rumah, kemudian beliau mengimami sholat, setelah itu beliau pulang dan mengerjakan sholat sunnah dua raka'at di rumah.
Beliau biasa mengimami sholat Maghrib, kemudian beliau pulang dan mengerjakan sholat dua raka'at di rumah.
Beliau biasa mengimami sholat Isya', kemudian beliau pulang dan mengerjakan sholat sunnah dua raka'at di rumah".
(HR. Muslim)

Dari Ummu Habibah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa selalu mengerjakan sholat sunnah empat raka'at sebelum sholat Dzuhur dan empat raka'at sesudahnya, niscaya Allaah mengharamkan dirinya dari api neraka".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abdullaah bin As Saib ra., bahwasanya Rasulullaah SAW. selalu sholat sunnah empat raka'at setelah matahari tergelincir, sebelum beliau mengerjakan sholat Dzuhur. Beliau bersabda:
"Sesungguhnya saat-saat seperti itu pintu-pintu langit sedang dibuka, oleh karena aku ingin agar amal kebaikanku naik ke atas pada saat-saat seperti ini".
(HR. Turmudzi)

Dari 'Aisyah ra. bahwasanya: "Apabila Nabi SAW. tidak mengerjakan sholat sunnah empat raka'at sebelum Dzuhur, maka beliau mengerjakannya sesudah sholat Dzuhur".
(HR. Turmudzi)

SUNNAH BERBARING PADA PINGGANG SEBELAH KANAN SESUDAH SHOLAT SUNNAH FAJAR

Dari 'Aisyah ra., ia berkata:
"Apabila Nabi SAW. selesai sholat dua raka'at fajar, maka beliau berbaring pada pinggang sebelah kanan".
(HR. Bukhari)

Dari 'Aisyah ra., ia berkata:
"Nabi SAW. apabila sholat sebelas raka'at di antara Isya' dan Shubuh, dimana setiap dua raka'at beliau salam serta witir satu raka'at. Apabila muadzin yang mengumandangkan adzan Shubuh telah selesai dan fajar telah menyingsing, serta si muadzin telah datang kepada Nabi, maka beliau mengerjakan sholat dua raka'at yang ringan, kemudian berbaring pada pinggang sebelah kanan sampai si muadzin mengumandangkan iqamat".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kamu telah sholat dua raka'at fajar, maka hendaklah ia berbaring pada pinggang sebelah kanan".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

SUNNAH MEMBACA AYAT ATAU SURAT YANG PENDEK

Dari 'Aisyah ra. bahwasanya:
"Nabi SAW. sholat dua raka'at yang ringan antara adzan dan iqamatnya sholat Shubuh".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Beliau sholat dua raka'at fajar sangat ringan (cepat), sehingga saya bertanya pada diri sendiri:
'Apakah beliau membaca Al Fatihah pada kedua raka'at itu?'"
Dan di dalam riwayat Muslim dikatakan bahwa beliau mengerjakan dua raka'at dengan ringan apabila mendengar adzan.
Dan dalam riwayat lain dikatakan:
"Apabila fajar telah menyingsing".

Dari Hafshah ra., bahwasanya:
"Rasulullaah SAW. apabila telah mendengar muadzin mengumandangkan adzan Shubuh, maka beliau mengerjakan sholat dua raka'at yang ringan".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim dikatakan:
"Apabila fajar telah menyingsing, Rasulullaah SAW. hanya mengerjakan sholat dua raka'at yang ringan".

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Rasulullaah SAW. biasa sholat malam dua raka'at dua raka'at salam, dan pada akhir malam beliau sholat Witir satu raka'at, serta sholat dua raka'at sebelum Shubuh apabila beliau telah mendengar adzan".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. pada raka'at pertama dari sholat fajar membaca: "QUULUU AAMANNAA BILLAAHI WAMAA UNZILA ILAINAA" yang terdapat pada surat Al Baqarah; dan pada raka'at kedua beliau membaca: "AAMANNAA BILLAAHI WASYHAD BI-ANNAA MUSLIMUUN".
Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa pada raka'at kedua beliau membaca ayat: "TA'AALAU ILAA KALIMATIN SAWAA-IN BAINANAA WA BAINAKUM", yang ada pada surat Ali Imran".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. pada dua raka'at fajar membaca:
"QUL  YAA AYYUHAL KAAFIRUUN" dan "QUL HUWALLAAHU AHAD".
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata:
"Selama sebulan saya melihat Nabi SAW. pada dua raka'at fajar selalu membaca 'QUL  YAA AYYUHAL KAAFIRUUN" dan "QUL HUWALLAAHU AHAD'".
(HR. Turmudzi)

KEUTAMAAN MENANTI SHOLAT

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Salah seorang di antara kalian terus menerus berada dalam sholat, selagi sholat itu menahannya. Tidak ada yang mencegahnya untuk balik kepada keluarganya kecuali sholat (menunggu sholat, pahalanya seperti mengerjakan sholat)".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Malaikat memintakan ampun dan rahmat untuk seseorang di antara kalian, selagi dia (orang tersebut) berada di tempat sholatnya yang baru diselesaikan, selagi tidak berhadas. Malaikat mengucapkan do'a: ALLAAHUMMAGHFIR LAHU, ALLAAHUMMARHAMHU (Ya Allaah, ampunilah dia. Ya Allaah, rahmatilah dia)".
(HR. Bukhari)

Dari Anas ra., bahwasanya pada suatu malam Rasulullaah SAW. mengakhiri sholat Isya' sampai tengah malam, kemudian beliau menatap kami setelah sholat, kemudian bersabda:
"Orang-orang telah sholat dan telah tidur, sedangkan kamu sekalian tetap dianggap mengerjakan sholat".
(HR. Bukhari)

KEUTAMAAN PERGI KE MASJID

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa dalam waktu pagi atau sore menuju ke masjid, maka Allaah menyediakan untuknya hidangan di surga setiap datang waktu pagi dan sore".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa membersihkan diri di rumahnya, kemudian berjalan ke sebuah rumah di antara rumah-rumah Allaah (masjid) untuk menunaikan satu fardhu, maka langkahnya yang sebelah menurunkan dosa dan yang lain menaikkan derajat".
(HR. Muslim)

Dari Ubay bin Ka'ab ra., ia berkata:
"Ada seorang lelaki dari sahabat Anshar yang saya ketahui tidak ada seorangpun yang rumahnya lebih jauh dari masjid daripada rumahnya. Tetapi ia tidak pernah terlambat sholat. Pernah dikatakan kepadanya:
'Kalau saja kamu membeli seekor keledai yang dapat kamu kendarai dalam kegelapan dan pada hari yang sangat panas.'
Dia menjawab:
'Tidaklah menggembirakan seandainya rumahku berada di samping masjid. Sungguh, aku menginginkan dituliskan jalanku menuju ke masjid dan kepulanganku kembali kepada keluargaku.'
Rasulullaah SAW. bersabda:
'Allaah telah mengumpulkan untukmu semua itu (pahala berjalan berangkat dan kembali)'".
(HR. Muslim)

Dari Jabir ra., ia berkata:
"Beberapa tempat di sekitar masjid masih kosong, maka Bani Salimah bermaksud untuk pindah di dekat masjid. Berita itu terdengar oleh Nabi SAW., kemudian beliau bersabda kepada mereka:
'Aku mendengar bahwasanya kamu sekalian bermaksud untuk pindah di dekat masjid?'
Mereka menjawab:
'Benar, wahai Rasulullaah, kami bermaksud demikian.'
Beliau bersabda:
'Wahai Bani Salimah, tetaplah kamu pada rumahmu, karena bekas-bekas langkahmu itu tercatat sebagai amal kebaikan.'
Mereka menjawab:
'Kami tidak jadi untuk pindah rumah'".
(HR. Muslim)

Dari Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sungguh, orang yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang paling jauh perjalanannya menuju tempat sholat. Dan orang yang menunggu sholat sampai ia selesai sholat bersama imam, adalah lebih besar pahalanya dibanding orang yang sholat sendiri kemudian segera pulang tidur".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Buraidah ra., dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang pergi ke masjid dalam kegelapan malam, mereka telah disediakan cahaya yang sempurna nanti pada hari kiamat".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Maukah kutunjukkan kepada kalian apa yang menyebabkan Allaah menghapus dosa dan meninggikan derajat?"
Para sahabat menjawab:
"Tentu, ya Rasulullaah."
Rasulullaah bersabda:
"Yaitu menyempurnakan wudhu pada waktu yang tidak disukai dan memperbanyak langkah ke masjid, serta menunggu sholat sesudah sholat (sebelumnya). Maka inilah yang dinamakan kewaspadaan dalam memelihara perintah Allaah. Hal inilah yang disebut Ar Ribaath (ikatan)".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Apabila kalian melihat seseorang yang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman. Allaah 'Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ



Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. At Taubah : 18)"
(HR. Turmudzi)


Wednesday, May 24, 2017

KEUTAMAAN SHOLAT SHUBUH DAN ASHAR

Dari Abu Musa ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan dua sholat dingin (sholat Shubuh dan sholat Ashar), niscaya ia masuk surga".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Zubair (Umarah) bin Ruwaibah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang melakukan sholat sebelum terbit matahari (Shubuh) dan sebelum tenggelam matahari (Ashar)".
(HR. Muslim)

Dari Jundub bin Sufyan ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa mengerjakan sholat Shubuh, maka ia berada dalam tanggungan Allaah, maka waspadalah hai anak Adam! Allaah tidak sekali-kali menuntut sesuatupun dari tanggungan-Nya".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Berganti-ganti datang kepada kalian malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang. Mereka berkumpul pada waktu Shubuh dan Ashar. Kemudian naiklah para malaikat yang menghabiskan malam bersama kalian. Lalu Allaah bertanya pada mereka yang lebih mengetahui:
'Bagaimana kalian meninggalkan para hamba-Ku itu?'
Para malaikat menjawab:
'Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang sholat dan kami datang kepada mereka dalam keadaan sedang sholat'".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir bin Abdillaah al Bajaliy ra., ia berkata:
"Sungguh, kalian bakal dapat melihat Tuhan kalian, sebagaimana kalian melihat rembulan ini, kalian tidak silau untuk melihatnya. Karena itu, jika kalian sanggup tidak dikalahkan sholat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka kerjakanlah sholat itu".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat yang lain dikatakan:
"Beliau melihat rembulan pada malam tanggal empat belas".

Dari Buraidah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa meninggalkan sholat Ashar, maka sia-sialah amal kebaikannya".
(HR. Bukhari)

KEUTAMAAN SHOLAT

Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar".
(QS. Al Ankabuut : 45)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Bagaimana pendapat kalian, seandainya ada sebentang sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian, ia mandi dari sungai itu setiap hari lima kali, apakasih masih tersisa kotoran?"
Para sahabat menjawab:
"Tidak."
Rasulullaah SAW. bersabda:
"Maka demikianlah perumpamaan sholat lima waktu. Dengannya Allaah menghapus semua kesalahan (dosa kecil yang berhubungan dengan Allaah Ta'ala)".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Perumpamaan sholat lima waktu itu seperti sungai yang penuh air mengalir pada pintu salah seorang di antara kamu sekalian, dimana ia mandi dari sungai itu lima kali sehari".
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Mas'ud ra. bahwasanya ada seorang laki-laki mencium seorang perempuan, kemudian ia datang kepada Nabi SAW. kemudian menceritakan apa yang diperbuatnya, lantas Allaah Ta'ala menurunkan ayat:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ



Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.
(QS. Hud : 114)

Orang laki-laki itu bertanya:
"Apakah ini khusus untuk diri saya?"
Beliau menjawab:
"Untuk semua umatku, tanpa terkecuali".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sholat lima waktu dan Jum'at ke Jum'at berikutnya adalah kafarat (menghapus dosa) yang terdapat di waktu itu, selama dosa besar tidak dikerjakan".
(HR. Muslim)

Dari Utsman bin Affan ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Seorang Muslim yang akan melakukan sholat fardhu, lalu ia menyempurnakan wudhunya, khusyuknya, dan rukuknya, maka dapat dipastikan sholatnya merupakan kafarat dosa-dosa sebelumnya, selagi dosa besar tidak dikerjakan. Dan itu berlaku sepanjang tahun".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tuesday, May 23, 2017

KEUTAMAAN ADZAN

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Seandainya orang-orang mengetahui pahala menyambut adzan dan shaf awal (barisan pertama dekat imam), kemudian untuk mendapatkannya harus melalui undian, tentu mereka mau mengadakan undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala berlomba berangkat sholat, niscaya mereka akan cepat-cepat mendatanginya. Dan seandainya mereka mengetahui keutamaan sholat Isya' dan Shubuh, tentu mereka akan segera mendatangi keduanya (berjama'ah), walaupun dengan merangkak".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Mu'awiyah ra., ia berkata:
"Saya mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
'Para muadzin adalah manusia yang paling panjang lehernya, kelak di hari kiamat (orang yang paling banyak melihat rahmat Allah)'".
(HR. Muslim)

Dari Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah bahwasanya Abu Sa'id al Khudriy ra. berkata kepada saya:
"Sungguh, saya melihat kamu menyukai kambing dan padang pasir. Karena itu, apabila kamu berada di antara kambingmu atau perkampungan gurun, lalu kamu melakukan adzan untuk sholat, maka perkeraslah suaramu dalam melantunkan adzan itu. Sebab, siapapun yang mendengar sepanjang suara muadzin dapat didengar baik oleh jin maupun manusia atau apapun, pasti menjadi saksi bagi muadzin nanti pada hari kiamat".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila dikumandangkan adzan untuk sholat, maka larilah setan hingga terkentut-kentut, sampai ia tidak mendengar adzan. Setelah adzan selesai, setan kembali menghadap lagi, sampai ketika iqamat untuk sholat dikumandangkan, setan lari lagi. Sesudah iqamat selesai setan kembali datang, sehingga ia dapat melintas di antara seseorang dengan nafsunya.
Ia membisikkan: 'Ingat ini dan ingatlah itu.'
Mengingatkan apa saja yang tadinya tidak ingat, hingga menjadi tidak tahu lagi berapa raka'at ia sholat."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bacalah sholawat untukku, karena barangsiapa bersholawat kepadaku sekali, maka Allah memberi rahmat kepadanya sepuluh kali. Selanjutnya mintalah wasilah kepada Allah untukku, sebab wasilah itu merupakan satu tempat di surga yang hanya layak untuk seorang hamba di antara para hamba Allah. Dan aku berharap akulah hamba itu. Maka barangsiapa memintakan wasilah untukku, pasti mendapat syafa'atku".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Barangsiapa ketika mendengar adzan mengucapkan:
ALLAAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATIT TAAMMATI WASHSHALAATIL QAA-IMATI AATI MUHAMMADANIL WASHIILATA WAL FADHIILAH WAB'ATSHU MAQAAMAN MAHMUUDANIL LADZII WA'ADTAHU
(Ya Allah, penguasa panggilan yang sempurna ini dan sholat yang akan ditegakkan, berilah kepada Muhammad wasilah dan keutamaan dan dudukanlah ia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan),
maka tetaplah baginya syafa'atku kelak di hari kiamat".
(HR. Bukhari)

Dari Sa'id bin  Abi Waqqash ra. dari Nabi SAW. bahwasanya beliau bersabda:
"Barangsiapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan:
ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHUWA ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUHU
RADHIITU BILLAAHI RABBAA WABI MUHAMMADIN RASUULAA WABIL ISLAAMI DIINAA
(Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Aku rela berTuhankan Allah dan bernabikan Muhammad dan beragamakan Islam),
maka diampunilah dosanya."
(HR. Muslim)

Dari Anas ra., ia berkata:
"Rasulullaah SAW. bersabda:
'Do'a yang (diucapkan) antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak'".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Sunday, May 14, 2017

KEUTAMAAN WUDHU

Allah SWT. berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, usaplah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (besar atau kecil) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Ia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat bagimu, supaya kamu bersyukur".
(QS. Al Maidah : 6)

ANJURAN MEMBACA SURAT DAN AYAT-AYAT TERTENTU

Dari Abu Sa'id Rafi' Al Mu'alla ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda kepadaku:
"Sukakah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur'an sebelum kamu keluar dari masjid?"
Beliau lalu menggandeng tanganku.
Ketika kami hendak keluar kami menagih:
"Wahai Rasulullah! Engkau tadi berkata: 'Tentu aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur'an.'"
Rasulullah bersabda: ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN (Surat Al Fatihah), yaitu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur'an terbesar yang diberikan kepadaku".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan surat QUL HUWA ALLAAHU AHAD, dimana beliau bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul huwa Allaahu ahad) sebanding dengan sepertiga Al Qur'an."
Di dalam riwayat lain dikatakan:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda kepada para sahabatnya:
'Apakah masing-masing dari kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Qur'an setiap malam?'
Para sahabat merasa berat terhadap apa yang disabdakan oleh beliau, dan mereka berkata:
'Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang mampu berbuat seperti itu?'
Beliau bersabda:
'QUL HUWA ALLAAHU AHAD itu adalah sepertiga Al Qur'an'".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya ada seseorang yang mendengar orang lain membaca QUL HUWA ALLAAHU AHAD dengan dibaca berulang kali. Pada pagi harinya ia datang kepada Rasulullah SAW. dan menceritakan apa yang baru didengarnya kepada beliau, dan seakan-akan ia meremehkan pahalanya. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul huwa Allaahu ahad) adalah sebanding dengan sepertiga Al Qur'an".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan QUL HUWA ALLAAHU AHAD, dimana beliau bersabda:
"Sesungguhnya QUL HUWA ALLAAHU AHAD itu sebanding dengan sepertiga Al Qur'an".
(HR. Muslim)

Dari Anas ra. bahwasanya ada seseorang berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sangat suka pada surat QUL HUWA ALLAAHU AHAD."
Beliau bersabda:
"Sesungguhnya kecintaanmu terhadap surat itu dapat memasukkanmu ke dalam surga".
(HR. Turmudzi)

Dari Uqbah bin Amir ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Tidakkah kamu perhatikan beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini tidak ada bandingannya sama sekali? Yaitu surat QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., ia berkata:
"Rasululllah SAW. selalu berlindung diri dari gangguan jin dan manusia sehingga turunlah surat Qul a'uudzu (QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS). Setelah turun dua surat itu beliau membacanya dan meninggalkan do'a-do'a selain dua surat itu".
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Di dalam Al Qur'an ada sebuah surat yang berisi tiga puluh ayat yang dapat memberi syafa'at kepada seseorang, sehingga ia diampuni, yaitu TABAARAKALLADZII BIYADIHIL MULKU".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Mas'ud al Badriy ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al Baqarah pada malam hari niscaya ia telah tercukupi".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ada yang mengatakan ia telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu.
Ada yang mengatakan ia telah cukup walaupun ia tidak bangun untuk sholat malam.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (hanya untuk tidur). Sungguh setan itu lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah".
(HR. Muslim)

Dari Ubay bin Ka'ab ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Hai Abu Mundzir (Ubay bin Ka'ab)! Tahukah kamu ayat apakah dari kitab Allah yang kamu hafal yang paling agung?"
Saya (Ubay) menjawab: "ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM."
Kemudian Rasulullah SAW. menepuk dada saya dan bersabda:
"Seungguh luas pengetahuanmu, wahai Abu Mundzir".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Rasulullah SAW. mempercayakan saya untuk menjaga zakat pada bulan Ramadhan, kemudian ada seorang datang dan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW.'
Ia berkata:
'Sesungguhnya saya adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan.'
Maka saya melepaskan orang itu.

Pada pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya:
'Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan, sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya, lantas saya lepaskan.'
Beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia dusta kepadamu dan ia akan datang lagi.'
Saya percaya bahwa ia akan datang lagi karena Rasulullah SAW. telah mengatakan hal itu, maka saya jaga benar-benar.

Kemudian orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW.'
Ia berkata:
'Maafkan saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai tanggungan banyak keluarga, saya tidak akan mengulagi lagi.'
Saya merasa kasihan kepadanya, maka saya lepaskan.

Pada pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya:
'Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu pada waktu malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan, sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya, lantas saya lepaskan.'
Beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi.'
Kemudian saya jaga benar-benar untuk ketiga kalinya.

Tiba-tiba ia datang lagi dengan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW. Ini adalah perbuatanmu yang ketiga kalinya, dimana kamu berjanji untuk tidak akan mengulagi, tetapi ternyata kamu mengulangi lagi.'
Ia berkata:
'Maafkan saya, sesungguhnya saya ingin memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepadamu dengan kalimat itu.'
Saya bertanya:
'Kalimat apakah itu?'
Ia berkata:
'Apabila kamu hendak tidur bacalah ayat kursi yang berbunyi: 'ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM' sampai akhir ayat. Seandainya kamu membacanya, niscaya Allah selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.'
Kemudian ia saya lepaskan.

Pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya kepada saya:
'Apa yang diperbuat oleh tawananmu pada waktu malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia memberitahu kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kalimat itu, maka ia saya lepaskan.'
Beliau bertanya:
'Kalimat-kalimat apakah itu?'
Saya berkata:
'Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai yaitu ayat: 'ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM' . Niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.'

Kemudian beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu, walaupun ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?'
Saya menjawab:
'Tidak'
Beliau bersabda:
'Itu adalah setan'".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Darda' bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat permulaan surat Al Kahfi, niscaya ia terjaga dari Dajjal".
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Dari akhir surat Al Kahfi".
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata:
"Ketika Jibril as. duduk di hadapan Nabi SAW., ia mendengar suara dari atasnya. Kemudian ia mengangkat kepada kepala dan berkata:
'Pintu langit pada hari ini dibuka, dimana sebelumnya tidak pernah dibuka.'
Lalu turunlah malaikat. Jibril berkata:
'Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia tidak turun sama sekali, kecuali hari ini.'
Malaikat itu mengucap salam dan berkata:
'Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi sebelumnya, yaitu Fatihatul kitab dan ayat-ayat akhir surat Al Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari padanya, kecuali engkau diberinya (diberi apa yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut)'".
(HR. Muslim)

Saturday, May 13, 2017

SUNNAH MEMBAGUSKAN SUARA DAN MENDENGARKAN BACAAN AL QUR'AN

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
"Allah tidak senang sebagaimana Nabi juga tidak senang mendengarkan suara merdu dan keras, selain mendengar orang melagukan bacaan Al Qur'an".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Musa al 'Asy'ariy bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda kepadanya:
"Sungguh kamu telah dikaruniai sebagian dari kebagusan suara keluarga Nabi Daud".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat Muslim dikatakan, bahwa Rasulullah SAW. bersabda kepada Abu Musa:
"Seandainya kamu mengetahui sewaktu aku mendengar bacaanmu semalam."
Jawab Abu Musa:
"Andai saya tahu, tentu saya akan baca lebih merdu lagi untukmu, ya Rasulullah"

Dari Al Barra' bin Azib ra., ia berkata:
"Saya mendengar Rasulullah SAW. membaca surat WATTIINI WAZZAITUUN pada waktu Isya', saya belum pernah mendengar seorang pun yang suaranya lebih merdu daripada suara beliau".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Lubabah bin Abdul Mudzir ra. bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang tidak suka membaguskan suaranya di waktu membaca Al Qur'an, maka tidaklah termasuk golonganku".
(HR. Abu Dawud)

Dari Ibnu Mas'ud ra., ia berkata: Nabi SAW. bersabda kepada saya:
"Bacalah Al Qur'an untukku."
Saya berkata:
"Wahai Rasulullah, saya harus membacakan Al Qur'an untuk engkau, padahal kepada engkaulah Al Qur'an itu diturunkan?"
Beliau bersabda:
"Sesungguhnya aku ingin mendengar Al Qur'an itu dibaca oleh orang lain."
Maka saya membacakan untuk beliau surat An Nisa' sehingga sampai pada ayat:
FA KAIFA IDZAA JI'NAA MIN KULLI UMMATIN BISYAHIIDIN WAJI'NAA BIKA 'ALAA HAA-ULAA-I SYAHIIDAA
(Maka bagaimana halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seorang saksi dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu [Muhammad] sebagai saksi atas mereka itu [sebagai umatmu])
Kemudian beliau bersabda:
"Cukuplah sampai disini"
Saya menoleh kepada beliau, tiba-tiba kedua matanya mencucurkan air mata".
(HR. Bukhari dan Muslim)


PERINTAH MENJAGA DAN MEMPELAJARI AL QUR'AN

Dari Abu Musa ra., dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Berhati-hatilah kamu sekalian terhadap Al Qur'an ini. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya. Sungguh Al Qur'an itu lebih cepat terlepasnya, daripada unta terlepas dari tali ikatannya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaan orang yang menguasai Al Qur'an, seperti unta yang terikat. Apabila ia sangat berhati-hati maka ia akan tetap bertahan, dan apabila ia membiarkannya maka ia akan lepas".
(HR. Bukhari dan Muslim)

HARAM PEREMPUAN PERGI SENDIRIAN

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama muhrimnya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
"Janganlah sekali-kali seorang laki-laki melepas seorang perempuan kecuali dengan muhrimnya."
Ada seorang laki-laki bertanya:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya istriku pergi untuk haji, saya telah tercatat untuk ikut dalam peperangan ini dan itu."
Beliau bersabda:
"Pergilah kamu dan berhajilah bersama istrimu".
(HR. Bukhari dan Muslim)

SUNNAH KE MASJID DAN SHOLAT DUA RAKA'AT KETIKA DATANG DARI BEPERGIAN

Dari Ka'ab bin Malik ra. bahwasanya:
"Rasulullah SAW. datang dari bepergian, beliau langsung ke masjid dan sholat dua raka'at di dalamnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)

DO'A PULANG DARI BEPERGIAN

Dari Anas ra., ia berkata:
"Kami kembali bersama Nabi SAW., ketika kami telah sampai melihat Madinah, beliau membaca:
AAYIBUUNA TAA-IBUUNA 'AABIDUUNA LIRABBINAA HAMIDUUN
(Kami adalah orang yang siap pulang, kami adalah orang yang bertobat, beribadah, dan memuji kepada Tuhan kami).
Beliau senantiasa membaca do'a itu sehingga kami sampai di Madinah".
(HR. Muslim)

SUNNAH DATANG KEPADA KELUARGA PADA WAKTU SIANG

Dari Jabir ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila salah seorang di antara kamu sekalian bepergian dalam waktu yang cukup lama, maka janganlah ia mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam."
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Bahwasanya Rasulullah SAW. melarang seseorang untuk mengetuk pada keluarganya pada waktu malam".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra., ia berkata:
"Rasulullah SAW. tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi dan sore".
(HR. Bukhari dan Muslim)

SUNNAH KEMBALI BILA URUSAN SELESAI

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Bepergian itu merupakan bagian dari siksa, dimana seorang harus mengurangi makan, minum, dan tidurnya. Oleh karena itu apabila salah seorang di antara kamu sekalian telah selesai urusannya dalam bepergian, maka hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Friday, May 12, 2017

HARAM MENGATAKAN: "WAHAI ORANG KAFIR" KEPADA ORANG MUSLIM

Dari Umar bin Khaththab ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Apabila ada seorang muslim mengatakan kepada saudaranya: 'Hai kafir', maka salah seorang di antara dua orang itu menjadi kafir. Apabila orang yang dikatakan itu memang kafir, tetapi jika orang yang dikatakan itu tidak kafir, maka ucapan itu kembali kepada yang mengucapkan".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Dzar ra. bahwasanya ia mendengar Rasulullaah SAW. bersabda:
"Barangsiapa memanggil seseorang dengan 'kafir' atau 'musuh Allah' padahal orang yang dipanggilnya tidaklah demikian, maka hal itu akan kembali kepada orang yang mengucapkannya".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Thursday, May 11, 2017

KEUTAMAAN HARI JUM'AT

Allah berfirman:
"Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka berterbarlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung".
(QS. Al Jumu'ah : 10)