Sunday, May 14, 2017

KEUTAMAAN WUDHU

Allah SWT. berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, usaplah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (besar atau kecil) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Ia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat bagimu, supaya kamu bersyukur".
(QS. Al Maidah : 6)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda:
"Sungguh, umatku akan dipanggil nanti pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya di sekitar wajah, tangan, dan kaki, karena bekas wudhu. Karena itu, barangsiapa di antara kalian sanggup melebihkan basuhan wudhunya (melebihi yang telah difardhukan pada wajah, tangan, dan kaki), maka hendaklah ia berbuat".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Saya mendengar kekasihku, Rasulullah SAW. bersabda:
"Perhiasan orang mukmin (di surga) itu sampai, sesuai dengan sampainya wudhu".
(HR. Muslim)

Dari Utsman bin Affan ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, maka keluarlah semua dosa dari jasadnya, hingga dari bawah kuku-kukunya".
(HR. Muslim)

Dari Utsman bin Affan ra., ia berkata: Saya melihat Rasulullah SAW. berwudhu seperti wudhu saya ini, kemudian beliau bersabda:
"Barangsiapa berwudhu demikian, niscaya diampuni dosanya yang telah dilakukan sebelumnya. Dan sholatnya serta berjalannya menuju ke masjid menambah tambahan pahala".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Apabila seorang hamba muslim dan mukmin berwudhu, ketika ia membasuh wajah, maka keluarlah dari wajahnya semua dosa yang telah dilihat dengan kedua matanya bersama tetesan air yang terakhir; ketika ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya dosa yang disebabkan pukulan tangannya bersama tetesan air yang terakhir; apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah setiap dosa karena perjalanan kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sehingga ia keluar dalam keadaan bersih dari semua dosa".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. datang ke kubur dan mengucapkan: "ASSALAAMU'ALAIKUM DAARA QAUMIN MU'MINIINA WA INNAA INSYAA ALLAAHU BIKUM LAAHIQUUN, aku merasa senang sekali bila dapat melihat saudara-saudaraku."
Para sahabat bertanya:
"Bukankah kami ini saudaramu, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab:
"Kamu sekalian adalah sahabatku. Adapun saudara-saudara kita adalah orang-orang yang belum datang."
Para sahabat bertanya:
"Bagaimana engkau mengetahui umat yang belum datang dari umatmu, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab:
"Bagaimana pendapatmu jika seandainya ada seorang yang mempunyai seekor kuda putih cemerlang berada di tengah-tengah kuda hitam pekat, apakah ia tidak mengetahui kudanya yang putih cemerlang itu?"
Para sahabat berkata:
"Pasti mengetahui ya Rasulullah."
Beliau bersabda:
"Sesungguhnya saudara-saudara kita itu akan datang dalam keadaan putih cemerlang karena wudhu dan aku akan membimbing mereka ke telaga".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Maukah kalian aku tunjukkan kepada apa yang menyebabkan Allah menghapus dosa dan meluhurkan derajat?"
Para sahabat menjawab:
"Tentu ya Rasulullah!"
Rasulullah bersabda:
"Menyempurnakan wudhu pada hal-hal yang tidak disukai (misalnya pada waktu udara sangat dingin), dan memperbanyak langkah menuju ke masjid, serta menunggu sholat sesudah sholat (sebelumnya). Maka inilah yang disebut Ar Ribaath (Ikatan jiwa atas perbuatan taat ini), atau penjagaan garis depan melawan musuh".
(HR. Muslim)

Dari Abu Malik al 'Asy'ariy ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Membersihkan diri adalah sebagian dari iman".
(HR. Muslim)

Dari Umar bin Khaththab ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Tidak seorangpun di antara kalian yang berwudhu dengan menyempurnakan wudhu kalian, kemudian mengucapkan:
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN 'ABDUHU WA RASUULUH
(Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya),
kecuali ia dibukakan pintu-pintu surga yang ada delapan, yang bisa ia masuki dari manapun ia suka".
(HR. Muslim)
Dan di dalam riwayat Turmudzi terdapat tambahan:
ALLAAHUMMAJ'ALNII MINAT TAWWAABIINA WAJ'ALNII MINAL MUTATHAHHIRIIN
(Ya Allah, jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci)".