Sunday, May 14, 2017

ANJURAN MEMBACA SURAT DAN AYAT-AYAT TERTENTU

Dari Abu Sa'id Rafi' Al Mu'alla ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda kepadaku:
"Sukakah aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur'an sebelum kamu keluar dari masjid?"
Beliau lalu menggandeng tanganku.
Ketika kami hendak keluar kami menagih:
"Wahai Rasulullah! Engkau tadi berkata: 'Tentu aku ajarkan kepadamu surat yang paling agung dalam Al Qur'an.'"
Rasulullah bersabda: ALHAMDU LILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN (Surat Al Fatihah), yaitu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur'an terbesar yang diberikan kepadaku".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan surat QUL HUWA ALLAAHU AHAD, dimana beliau bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul huwa Allaahu ahad) sebanding dengan sepertiga Al Qur'an."
Di dalam riwayat lain dikatakan:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda kepada para sahabatnya:
'Apakah masing-masing dari kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al Qur'an setiap malam?'
Para sahabat merasa berat terhadap apa yang disabdakan oleh beliau, dan mereka berkata:
'Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang mampu berbuat seperti itu?'
Beliau bersabda:
'QUL HUWA ALLAAHU AHAD itu adalah sepertiga Al Qur'an'".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra. bahwasanya ada seseorang yang mendengar orang lain membaca QUL HUWA ALLAAHU AHAD dengan dibaca berulang kali. Pada pagi harinya ia datang kepada Rasulullah SAW. dan menceritakan apa yang baru didengarnya kepada beliau, dan seakan-akan ia meremehkan pahalanya. Kemudian Rasulullah SAW. bersabda:
"Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surat itu (Qul huwa Allaahu ahad) adalah sebanding dengan sepertiga Al Qur'an".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. menceritakan tentang keutamaan QUL HUWA ALLAAHU AHAD, dimana beliau bersabda:
"Sesungguhnya QUL HUWA ALLAAHU AHAD itu sebanding dengan sepertiga Al Qur'an".
(HR. Muslim)

Dari Anas ra. bahwasanya ada seseorang berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya sangat suka pada surat QUL HUWA ALLAAHU AHAD."
Beliau bersabda:
"Sesungguhnya kecintaanmu terhadap surat itu dapat memasukkanmu ke dalam surga".
(HR. Turmudzi)

Dari Uqbah bin Amir ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Tidakkah kamu perhatikan beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini tidak ada bandingannya sama sekali? Yaitu surat QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., ia berkata:
"Rasululllah SAW. selalu berlindung diri dari gangguan jin dan manusia sehingga turunlah surat Qul a'uudzu (QUL A'UUDZU BIRABBIL FALAQ dan QUL A'UUDZU BIRABBINNAAS). Setelah turun dua surat itu beliau membacanya dan meninggalkan do'a-do'a selain dua surat itu".
(HR. Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Di dalam Al Qur'an ada sebuah surat yang berisi tiga puluh ayat yang dapat memberi syafa'at kepada seseorang, sehingga ia diampuni, yaitu TABAARAKALLADZII BIYADIHIL MULKU".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Mas'ud al Badriy ra. dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al Baqarah pada malam hari niscaya ia telah tercukupi".
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ada yang mengatakan ia telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu.
Ada yang mengatakan ia telah cukup walaupun ia tidak bangun untuk sholat malam.

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan (hanya untuk tidur). Sungguh setan itu lari dari rumah yang dibacakan surat Al Baqarah".
(HR. Muslim)

Dari Ubay bin Ka'ab ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda:
"Hai Abu Mundzir (Ubay bin Ka'ab)! Tahukah kamu ayat apakah dari kitab Allah yang kamu hafal yang paling agung?"
Saya (Ubay) menjawab: "ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM."
Kemudian Rasulullah SAW. menepuk dada saya dan bersabda:
"Seungguh luas pengetahuanmu, wahai Abu Mundzir".
(HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
"Rasulullah SAW. mempercayakan saya untuk menjaga zakat pada bulan Ramadhan, kemudian ada seorang datang dan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW.'
Ia berkata:
'Sesungguhnya saya adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan.'
Maka saya melepaskan orang itu.

Pada pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya:
'Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan, sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya, lantas saya lepaskan.'
Beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia dusta kepadamu dan ia akan datang lagi.'
Saya percaya bahwa ia akan datang lagi karena Rasulullah SAW. telah mengatakan hal itu, maka saya jaga benar-benar.

Kemudian orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW.'
Ia berkata:
'Maafkan saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai tanggungan banyak keluarga, saya tidak akan mengulagi lagi.'
Saya merasa kasihan kepadanya, maka saya lepaskan.

Pada pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya:
'Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu pada waktu malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan, sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepadanya, lantas saya lepaskan.'
Beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia berdusta kepadamu dan ia akan kembali lagi.'
Kemudian saya jaga benar-benar untuk ketiga kalinya.

Tiba-tiba ia datang lagi dengan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya berkata:
'Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah SAW. Ini adalah perbuatanmu yang ketiga kalinya, dimana kamu berjanji untuk tidak akan mengulagi, tetapi ternyata kamu mengulangi lagi.'
Ia berkata:
'Maafkan saya, sesungguhnya saya ingin memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepadamu dengan kalimat itu.'
Saya bertanya:
'Kalimat apakah itu?'
Ia berkata:
'Apabila kamu hendak tidur bacalah ayat kursi yang berbunyi: 'ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM' sampai akhir ayat. Seandainya kamu membacanya, niscaya Allah selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.'
Kemudian ia saya lepaskan.

Pagi harinya, Rasulullah SAW. bertanya kepada saya:
'Apa yang diperbuat oleh tawananmu pada waktu malam?'
Saya menjawab:
'Wahai Rasulullah, ia memberitahu kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kalimat itu, maka ia saya lepaskan.'
Beliau bertanya:
'Kalimat-kalimat apakah itu?'
Saya berkata:
'Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai yaitu ayat: 'ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM' . Niscaya Allah selalu memberi perlindungan kepadamu dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.'

Kemudian beliau bersabda:
'Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu, walaupun ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?'
Saya menjawab:
'Tidak'
Beliau bersabda:
'Itu adalah setan'".
(HR. Bukhari)

Dari Abu Darda' bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda:
"Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat permulaan surat Al Kahfi, niscaya ia terjaga dari Dajjal".
Dan di dalam riwayat lain dikatakan:
"Dari akhir surat Al Kahfi".
(HR. Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata:
"Ketika Jibril as. duduk di hadapan Nabi SAW., ia mendengar suara dari atasnya. Kemudian ia mengangkat kepada kepala dan berkata:
'Pintu langit pada hari ini dibuka, dimana sebelumnya tidak pernah dibuka.'
Lalu turunlah malaikat. Jibril berkata:
'Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia tidak turun sama sekali, kecuali hari ini.'
Malaikat itu mengucap salam dan berkata:
'Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi sebelumnya, yaitu Fatihatul kitab dan ayat-ayat akhir surat Al Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari padanya, kecuali engkau diberinya (diberi apa yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut)'".
(HR. Muslim)