Thursday, May 25, 2017

KEUTAMAAN PERGI KE MASJID

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa dalam waktu pagi atau sore menuju ke masjid, maka Allaah menyediakan untuknya hidangan di surga setiap datang waktu pagi dan sore".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya Nabi SAW. bersabda:
"Barangsiapa membersihkan diri di rumahnya, kemudian berjalan ke sebuah rumah di antara rumah-rumah Allaah (masjid) untuk menunaikan satu fardhu, maka langkahnya yang sebelah menurunkan dosa dan yang lain menaikkan derajat".
(HR. Muslim)

Dari Ubay bin Ka'ab ra., ia berkata:
"Ada seorang lelaki dari sahabat Anshar yang saya ketahui tidak ada seorangpun yang rumahnya lebih jauh dari masjid daripada rumahnya. Tetapi ia tidak pernah terlambat sholat. Pernah dikatakan kepadanya:
'Kalau saja kamu membeli seekor keledai yang dapat kamu kendarai dalam kegelapan dan pada hari yang sangat panas.'
Dia menjawab:
'Tidaklah menggembirakan seandainya rumahku berada di samping masjid. Sungguh, aku menginginkan dituliskan jalanku menuju ke masjid dan kepulanganku kembali kepada keluargaku.'
Rasulullaah SAW. bersabda:
'Allaah telah mengumpulkan untukmu semua itu (pahala berjalan berangkat dan kembali)'".
(HR. Muslim)

Dari Jabir ra., ia berkata:
"Beberapa tempat di sekitar masjid masih kosong, maka Bani Salimah bermaksud untuk pindah di dekat masjid. Berita itu terdengar oleh Nabi SAW., kemudian beliau bersabda kepada mereka:
'Aku mendengar bahwasanya kamu sekalian bermaksud untuk pindah di dekat masjid?'
Mereka menjawab:
'Benar, wahai Rasulullaah, kami bermaksud demikian.'
Beliau bersabda:
'Wahai Bani Salimah, tetaplah kamu pada rumahmu, karena bekas-bekas langkahmu itu tercatat sebagai amal kebaikan.'
Mereka menjawab:
'Kami tidak jadi untuk pindah rumah'".
(HR. Muslim)

Dari Abu Musa ra., ia berkata: Rasulullaah SAW. bersabda:
"Sungguh, orang yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang paling jauh perjalanannya menuju tempat sholat. Dan orang yang menunggu sholat sampai ia selesai sholat bersama imam, adalah lebih besar pahalanya dibanding orang yang sholat sendiri kemudian segera pulang tidur".
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Buraidah ra., dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang pergi ke masjid dalam kegelapan malam, mereka telah disediakan cahaya yang sempurna nanti pada hari kiamat".
(HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullaah SAW. bersabda:
"Maukah kutunjukkan kepada kalian apa yang menyebabkan Allaah menghapus dosa dan meninggikan derajat?"
Para sahabat menjawab:
"Tentu, ya Rasulullaah."
Rasulullaah bersabda:
"Yaitu menyempurnakan wudhu pada waktu yang tidak disukai dan memperbanyak langkah ke masjid, serta menunggu sholat sesudah sholat (sebelumnya). Maka inilah yang dinamakan kewaspadaan dalam memelihara perintah Allaah. Hal inilah yang disebut Ar Ribaath (ikatan)".
(HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id al Khudriy ra., dari Nabi SAW., beliau bersabda:
"Apabila kalian melihat seseorang yang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman. Allaah 'Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ



Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS. At Taubah : 18)"
(HR. Turmudzi)